Barcode scanner adalah alat bantu yang digunakan oleh seorang Kasir ataupun User untuk mempermudah pekerjaannya dalam hal transaksi, penghitungan stok dan keperluan inventori lainnya. Barcode scanner merupakan pemindai optik yang dapat membaca barcode yang dicetak pada media seperti label barcode, membaca kode data yang terkandung dalam barcode dan mengirimnya sebagai bentuk data ke komputer. Scanner tersebut terdiri dari sumber cahaya, lensa, dan sensor cahaya yang menerjemahkan impuls optik menjadi sinyal listrik. Selain itu, hampir semua pembaca barcode mengandung sirkuit decoder yang dapat menganalisis data gambar barcode yang disediakan oleh sensor dan mengirimkan konten barcode ke port output scanner barcode.
kode bar (bahasa Inggris: barcode) sendiri adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Sedangkan barcode yang memiliki bentuk persegi, titik, heksagonal dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). barcode 2D tdak memiliki garis, dan barcode 2D juga sering disebut juga dengan nama QR code (Quick Response code)
Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan, dan pada akhirnya meluas tidak hanya digunakan di Swalayan saja. Penggunaannya telah menyebar ke berbagai kegunaan lain, Penggunaan (sistem Barcode) yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC). Sistem terbaru, seperti RFID, berusaha sejajar di pasaran AIDC, tetapi kesederhanaan, universalitas dan harga rendah penggunaan barcode telah membatasi peran sistem-sistem baru tersebut.